Kalau kamu tipe traveler yang senang menjelajah alam liar, trekking di tengah savana, dan mencari spot anti-mainstream yang belum dijejali wisatawan, maka Air Terjun Tanggedu di Sumba Timur adalah destinasi yang wajib masuk bucket list. Dijuluki sebagai “Grand Canyon”-nya Sumba, Tanggedu bukan sekadar air terjun biasa—ini adalah pengalaman petualangan yang memadukan lanskap eksotis, medan yang menantang, dan keindahan alam yang masih perawan.
Dimana Sih Lokasi Air Terjun Tanggedu?
Air Terjun Tanggedu terletak di Desa Tanggedu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Dari pusat kota Waingapu, jaraknya sekitar 46 kilometer ke arah utara. Tapi, jangan bayangkan rute lurus mulus seperti di kota besar. Setelah berkendara sekitar 1–1,5 jam, kamu akan masuk ke jalan tanah yang membelah perbukitan dan savana. Akses menuju desa terakhir sudah bisa dilalui mobil atau motor, meski disarankan menggunakan kendaraan yang cukup tangguh, apalagi saat musim hujan.
Setelah kendaraan diparkir di area terbuka (biasanya dekat pemukiman warga), perjalanan dilanjutkan dengan trekking sejauh kurang lebih 2,5–3 kilometer. Jalur ini cukup jelas, melewati semak, jalan setapak, dan sesekali menyeberangi aliran sungai dangkal. Bagi yang terbiasa hiking, ini jalur ringan dengan pemandangan luar biasa. Tapi tetap, pastikan kamu cukup bugar dan bawa bekal air minum.
BACA JUGA :
Jam Buka: Datang Pagi, Pulang Bahagia
Objek wisata ini dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 sampai 17.00 WITA. Tapi, tips buat kamu yang pengen menikmati suasana lebih tenang dan cahaya alami terbaik buat foto, datanglah sebelum pukul 10 pagi. Selain lebih sejuk, sinar matahari pagi juga membuat warna bebatuan dan air kolam di bawah air terjun terlihat lebih dramatis.
Sore hari, meski tetap bisa dikunjungi, medannya cenderung jadi lebih gelap dan licin. Jadi, untuk keamanan dan kenyamanan, waktu terbaik untuk pulang adalah sebelum jam 4 sore agar tidak terjebak di jalur trekking saat matahari tenggelam.
Harga Tiket dan Biaya Lainnya
Tiket masuk Air Terjun Tanggedu sangat ramah kantong. Untuk wisatawan domestik, cukup siapkan Rp5.000–Rp10.000 per orang. Biaya bisa sedikit bervariasi tergantung hari dan kebijakan lokal, tapi tetap terjangkau.
Parkir motor biasanya dikenakan Rp5.000 dan mobil Rp10.000. Kalau kamu menggunakan jasa pemandu lokal (yang kadang ditawarkan oleh warga sekitar), siapkan biaya tambahan sekitar Rp50.000–Rp100.000—tentu saja tergantung negosiasi dan rute yang diambil.
Daya Tarik Utama: Tebing, Kolam, dan Keheningan
Begitu sampai di lokasi air terjun, semua lelah trekking akan langsung terbayar. Air Terjun Tanggedu memiliki ketinggian sekitar 8 meter dengan aliran yang mengalir di antara dinding batu berlapis. Bentuk aliran airnya tidak vertikal seperti Curug pada umumnya, tapi menyusuri alur bebatuan alami yang membentuk semacam relief berundak.
Kolam alami di bawahnya jernih dengan warna kebiruan yang menggoda siapa saja untuk menceburkan diri. Tapi tenang, arusnya relatif aman di musim kemarau—walau tetap perlu berhati-hati jika berkunjung saat musim hujan.
Tanggedu juga dikenal sebagai spot foto yang luar biasa. Formasi batu berlapis, air jernih, dan lanskap savana di sekelilingnya menciptakan background yang fotogenik. Banyak pengunjung yang duduk santai di tepi bebatuan, mengambil long exposure dengan kamera, atau sekadar piknik sederhana sambil menikmati suara alam.
Tips Penting Buat Kamu yang Hobi Bertualang
Kalau kamu termasuk tipe petualang yang suka menjelajah tanpa banyak fasilitas, Tanggedu adalah surgamu. Tapi tetap, ada beberapa hal yang wajib kamu persiapkan:
- Gunakan alas kaki yang cocok untuk trekking. Jalan setapak bisa licin dan berbatu, jadi sepatu hiking atau sandal gunung sangat direkomendasikan.
- Bawa air minum dan camilan ringan, karena tidak ada warung atau toko di sekitar air terjun.
- Jangan lupa topi atau buff, apalagi kalau kamu datang saat matahari sedang terik.
- Power bank dan kamera full baterai. Sinyal HP terbatas, jadi manfaatkan waktu untuk mendokumentasikan momen, bukan scroll medsos.
- Plastik atau drybag untuk menyimpan barang elektronik, terutama saat menyeberangi sungai kecil.
- Datang rombongan kecil lebih baik, supaya perjalanan lebih aman dan seru.
Hormati Alam dan Budaya Lokal
Air Terjun Tanggedu berada di kawasan adat yang masih dijaga dengan baik oleh masyarakat sekitar. Selalu jaga sopan santun, jangan membuang sampah sembarangan, dan hindari mengambil benda alam seperti batu atau tanaman sebagai oleh-oleh.
Kalau kamu beruntung, warga lokal mungkin akan berbagi cerita tentang makna spiritual lokasi ini atau tradisi yang masih dijalankan di desa. Interaksi semacam ini bukan hanya memperkaya pengalaman, tapi juga mendekatkan kita pada kearifan lokal yang menjadi kekayaan Sumba.
Penutup
Air Terjun Tanggedu bukan cuma tentang destinasi, tapi tentang perjalanan menuju ketenangan. Buat para petualang sejati, tempat ini menawarkan kombinasi tantangan fisik, keindahan alam, dan kedamaian yang sulit ditemukan di tempat wisata komersial. Kalau kamu mencari pengalaman yang benar-benar otentik, Tanggedu adalah jawabannya.

